Sukses

Program Bulan Literasi Kripto 2023 Diklaim Bisa Percepat Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia

VP of Operations Upbit Indonesia, Resna Raniadi, menilai program Bulan Literasi Kripto 2023 dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Literasi Kripto 2023 yang telah berlangsung sepanjang Februari 2023 mendapat banyak apresiasi dari sejumlah platform pertukaran aset kripto, salah satunya Upbit Indonesia.

Bulan Literasi Kripto merupakan program yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan menggandeng Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo).

Acara ini diadakan sebagai tindak lanjut optimalisasi dan sinergitas antara pemerintah dan para pelaku usaha dalam pengembangan penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto.

VP of Operations Upbit Indonesia, Resna Raniadi, menilai program Bulan Literasi Kripto 2023 dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia pada 2023.

“Indonesia bahkan memiliki potensi dengan banyaknya populasi dan ekonomi yang tumbuh baik, sehingga Indonesia memiliki keuntungan untuk mengadopsi penggunaan teknologi blockchain," ujar Resna melalui keterangannya, Kamis (16/2/2023).

Ia menyebut, hal ini secara tidak langsung mengharuskan perusahaan untuk terus dapat mengedukasi masyarakat secara luas, agar masyarakat memiliki informasi yang cukup perihal blockchain, aset kripto pada khususnya.

Upbit berkomitmen untuk terus mendukung adopsi dan penggunaan blockchain serta kripto di Indonesia. Keikutsertaan Upbit dalam acara Bulan Literasi Kripto merupakan wujud nyata dedikasi Upbit untuk turut memajukan industri kripto di Indonesia.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengharapkan program Bulan Literasi Kripto dapat meningkatkan literasi perdagangan aset kripto dengan memberikan pemahaman yang benar dan tepat di tengah masyarakat sehingga pelaksanaan perdagangan pasar fisik aset kripto sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Berinvestasi dalam aset kripto mengandung risiko cukup tinggi. Sesuai sifatnya, nilai aset kripto sangat volatile, bisa saja mengalami peningkatan maupun penurunan nilai yang sangat drastis dalam kurun waktu yang pendek. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang baik bagi masyarakat termasuk manfaat, potensi, dan risiko dari perdagangan aset kripto," kata Zulkifli, dikutip dari situs resmi Kominfo.

2 dari 4 halaman

Transaksi Kripto Tembus Rp 296,66 Triliun pada 2022

Berdasarkan data Bappebti, perdagangan pasar fisik aset kripto di Indonesia pada 2022 mencatat nilai transaksi sebesar Rp 296,66 triliun.

Nilai ini turun dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 859,4 triliun. Sedangkan pada 2020, nilai transaksinya sebesar Rp 64,9 triliun.

“Meskipun pada 2022, nilai transaksi aset kripto mengalami penurunan pasar yang mengalami tren saham melemah (bearish), tapi di sisi lain semakin banyak perusahaan seperti Meta, Google, dan Twitter yang mulai mengintegrasikan teknologi blockchain. Hal ini membuktikan bahwa bursa aset kripto akan berkembang pesat pada tahun ini,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Kemendag juga menargetkan Indonesia akan memiliki kelembagaan bursa aset kripto yang secara khusus menjadi tempat perdagangan aset kripto setidaknya pada pertengahan 2023.

Kelembagaan bursa aset kripto diperlukan karena diperkirakan pada 2023 aset kripto akan mengalami perkembangan pesat jika dilihat dari sudut pandang blockchain yang merupakan asal muasal dari teknologi aset kripto.

3 dari 4 halaman

Masyarakat Diimbau Harus Tetap Berhati-hati

Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menyampaikan, dengan Bulan Literasi Kripto, selain membangun pemahaman yang benar terhadap literasi aset kripto, diharapkan masyarakat dapat makin berhati-hati dan selalu memastikan platform dan token terdaftar di Bappebti untuk mengindari tindakan penipuan yang merugikan pengguna.

“Program ini diharapkan dapat memberikan edukasi bagi masyarakat tentang risiko, manfaat, dan potensi dari perdagangan aset kripto. Selain itu, dapat menciptakan awareness terkait aset kripto dan menjadi sarana untuk menjalin hubungan baik dengan para pemangku kepentingan,” ujar Didid.

Sementara itu, Ketua Aspakrindo Teguh Kurniawan Harmanda, menuturkan program Bulan Literasi Kripto telah menggandeng seluruh anggota Aspakrindo yang berjumlah 25 orang dan terdaftar resmi di Bappebti.

Menurut Teguh, edukasi merupakan fokus utama dari perkembangan industri aset kripto.

“Bulan Literasi Kripto menjadi momen tepat untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pelanggan, calon pelanggan, dan masyarakat umum mengenai penyelenggaraan, mekanisme, dan kelembagaan dalam perdagangan pasar fisik aset kripto di Indonesia," katanya.

"Kami berharap, kegiatan ini dapat menjangkau semakin banyak masyarakat untuk melek aset kripto adalah salah satu alternatif perdagangan komoditas," ucap Teguh memungkaskan.

4 dari 4 halaman

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)